Kupu Keramik


Welcome bin wilujeng sumping di blog Kupu Keramik with Natas Setiabudhi
. Blog ini berisi curhat ataupun sharing teknis tentang keramik art dan craft
juga hal-hal lain berkaitan dengan keseharian penulis. Bila ada uneg2 mangga pamiarsa komentaran secara blak-blakan..any comment I will accept openly..

Best,

Natas Setiabudhi

Monday, May 28, 2012

Complexities of Teapot

1. Pelubangan bodi untuk spout bisa menggunakan mata bor
2. Sebelum masing-masing direkatkan, bodi dan spout-nya dikasari dulu
dengan sikat gigi basah






3. Sebelum direkatkan, profil bagian belakang spout diiris miring
sehingga mengikuti kontur dari bodi teko
4. Setelah spout rekat pada bodi, batas sambungan keduanya ditambal
dengan tanah liat lembek
5. Teknik 'urut' pembuatan handle




6. Sebelum handle-nya dibentuk, diamkan beberapa lama
sampai menjadi tidak terlalu basah
7. Handle yang sudah dibentuk







  
8. Teko yang sudah lengkap


Dalam membangun sebuah teko, 'moment' adalah hal yang penting. Bila salah satu komponen teko tidak memiliki kondisi kelembapan yang sama, maka resikonya adalah tidak menyatunya dengan kuat diantaranya, sehingga timbul keretakan atau malah lepas dari batas sambungannya. Bagi sebagian keramikus, membuat teko adalah hal yang paling 'merepotkan' terutama dalam hal teknis pembuatan. Karena harus membuat beberapa komponen teko, seperti bodi, spout, handle, dan tutupnya. Belum lagi masalah 'moment' tadi.

Bagi saya, bentuk teko adalah bentuk yang paling lengkap segala kerumitan, kesulitan, dan estetika keramik secara umum, khususnya jika dibentuk menggunakan alat pelarik / putar. Seorang belum bisa dikatakan sebagai ahli putar, jika ia belum bisa membuat sebuah teko. Selain masalah teknis di atas dalam konteks benda fungsional, teko harus kelihatan unity (ada keserasian antara masing-masing komponen teko). Misalnya kalau bentuk bodinya bulat, bentuk yang lainnya pun demikian (paling tidak mendekati) atau keseimbangan posisi  spout dan handle pada bodi dalam menciptakan bentuk teko yang elegan. Selain itu aspek ergonomis pun menjadi pertimbangan yang lain.      



No comments: